31 Agustus 2012

Belajar Sejarah (3)

dokumen pribadi


Tulisman di bawah ini adalah sambungan dari yang dahulu. Tapi saya tekankan lagi bahwa tulisan yang sedang Anda baca hanya berdasarkan buku novel atau buku tulisan sejarah popular, bukan kajian sejarah murni. Bila ingin membaca lebih dalam lagi, bukalah literatur-literatur yang ada diperpustakaan kampus atau perpustakaan pemerintah (kalau ada!)
Buku sejarah yang saya baca berikut ini merupakan karya dari :
4. Anchee Min
Buku ini berkisah tentang seorang selir muda pada masa dinasti Ch’ing yang kemudian menjelma menjadi Maharani. Maharani adalah sebutan yang diberikan selir sebagai balas jasa dalam menyelamatkan istana. Kisah yang dituturkan sangat menarik, karena berlatar belakang runtuhnya kekaisaran terakhir di negeri China. Negeri yang sebelumnya menjadi tujuan banyak orang untuk mendapatkan kekayaan, keilmuan, ketrampilan. Negari ini pernah menjelma menjadi sebuah negeri yang masyhur, memiliki kebudayaan yang tinggi, yang bahkan nabi Muhammad saw sendiripun memerintahkan kepada umatnya agar mencari ilmu biarpun sampai negeri china.

29 Agustus 2012

Kemana Uang Sekolah Mengalir?

dokumen pribadi


Mengelola keuangan tidaklah mudah. Hal ini tercermin dari uang pribadi. Neraca keuangan yang kita kelola, apakah sudah seimbang atau belum, atau malah lebih besar pasak dari pada tiang, akan terlihat dan kita rasakan. Mengatur keuangan yang baik tidak tergantung langsung dengan besar kecilnya uang. Apakah dengan uang melimpah akan dengan mudah mendapatkan hasil yang bermanfaat? Atau, bisa jadi, dengan uang sedikit tetapi yang dikelola dengan baik, akan mendatangkan manfaat yang besar.
Mengatur uang masuk dan keluar dalam sebuah institusi akan lebih rumit dan cukup repot, bila tidak didasari pada manajemen keuangan yang baik. Uang yang ada di lembaga atau institusi adalah uang amanah, yang harus dibelanjakan dengan baik dan benar. Tidak hanya menyangkut pertanggungjawaban saja, namun penggunaan uang yang berdaya gunalah yang mesti diperhatikan. Transparansi saja tidak cukup. Harus ada nilai lebih yang perlu diraih.  
Uang sekolah termasuk amanah dari orang lain yang harus dikelola dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang memiliki manfaat yang besar. Focus untuk mengantarkan siswa supaya menjadi manusia yang sesuai dengan visi dan misi sekolah. Apapun barang dan jasa yang harus dibelanjakan, asal menghasilkan siswa yang berbudi luhur, mencapai kecerdasan yang optimal, orang lain akan tetap menaruh kepercayaan kepada sekolah.

Lebaran Tanpa Ketupat, Namun Nikmat

dokumen pribadi


Meski kegiatan syawalan merupakan aktifitas rutin sebagaimana juga di kampung, namun untuk tahun ini, syawalan di sekolahku agak berbeda. Bila tahun-tahun yang lalu dibedakan antara syawalan siswa dengan guru. Namun untuk tahun ini dijadikan menjadi satu.
Ada nuansa kebersamaan antara siswa dan guru sebagaimana manusia. Dipandang dari sudut kesalehan sudah tentu ada perbedaan. Belum tentu yang tua lebih mulia dalam keimanan dibandingkan dengan yang muda. Karena keimanan sudah masuk dalam wilayah “pribadi”, sehingga yang mengetahui kadarnya hanya sang Khalik dan hamba-Nya. Inilah yang menjadi dasar mengapa tahun ini dibuat berbeda dengan tahun yang lalu.

28 Agustus 2012

Belajar Sejarah (2)

dokumen pribadi


Belajar sejarah memang mengasyikan. Baik sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah maupun sejarah sebagai peletak dasar munculnya dongeng.
Saya senang membaca sejarah justru bukan dari ilmu sejarah murni, namun dari novel-novel yang berlatar belakang sebuah peristiwa. Karena cerita yang dibangun telah dibumbui dengan karya sastra, sehingga peristiwa sejarahnya sendiri menjadi bias. Atau kejadian masa lampu telah dikembangkan dengan bumbu-bumbu tertentu (sesuai selera penulis) namun hasil akhir orang tetap tertarik dengan bacaan itu.
Saya sendiri tertarik dengan kajian sejarah. Biarpun penulisan sejarah itu sudah tidak murni lagi dalam menginformasikan kejadian, tapi saya dapat menarik tali simpul dari sana-sini, dapat menghubungkan peristiwa satu dengan yang lain, sehingga saya percaya terhadap peristiwa tertentu, tapi sekaligus tidak percaya tulisan yang bernada profokasi.
Buku yang sempat menjadikan saya tertarik dengan sejarah antara lain karya :

Belajar Sejarah (1)

sumber gambar : serbasejarah.wordpress.com


Jangan sekali-kali melupakan sejarah, demikian presiden Soekarno berwasiat. Sejarah merupakan gambaran dari kehidupan masyarakat masa lampau, yang dapat dijadikan pelajaran untuk berkarya hari ini dan menatap masa depan. Dengan mengetahui sejarah, kita akan mendapatkan data, mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi.
Ibnu Khaldun (1332 - 1406) dengan cerdik memberikan gambaran bahwa sejarah adalah perubahan budaya. Bagaimana sebuah bangsa dapat meraih prestasi nan gemilang, serta bagaimana sebuah kerajaan dengan tanda-tanda tertentu bisa terpuruk. Mempelajari kebudayaan dalam sebuah masyarat, dalam kurun waktu tertentu akan dapat kita kail sebuah pembelajaran manajemen tata kehidupan bermasyarakat.

14 Agustus 2012

Membaca, Menulis dan Berhitung

dokumen pribadi


Ketika Uni Sovyet (Rusia) berhasil meluncurkan pesawat luar angkasa Sputnik, Amerika Serikat meradang. Kecemasan yang menghantui Amerika adalah ternyata proses transformasi ilmu di sekolah-sekolah mengalami kegagalan. Oleh karena itu mereka mulai kembali mereksonstruksi pendidkan dengan program bernama go back to basic. (prof. suyanto dan Drs. Djihad Hisyam, M.Pd. dalam bukunya Refkeksi Dan Reformasi Pendidikan di Indonesia memasuki Milenium III).
Program dan doktrin pendidikan itu berisi muatan yang sederhana, yaitu reading, writing and arithmetic. Mengapa yang dikedepankan justru reading dan writing, bukan arithmetic sebagai ilmu basic dalam pengembangan teknologi? Mereka menganggap bahwa kunci untuk menguasai iptek adalah kemampuan berkomunikasi.

7 Agustus 2012

TEH

sumber gambar : hidupgaya.com


Ada kerinduan yang amat sangat menyengat di relung hati, manakala saya menikmati secangkir teh asli Tambi. Tambi adalah nama desa dilereng gunung Petarangan. 15-an kilometer dibawah Dieng, Wonosobo. Tambi merupakan daerah penghasil teh yang terkenal sejak jaman penjajahan Belanda.
Sebelum kemasan teh Tambi seperti yang sekarang bisa kita rasakan, teh diolah dengan cara tradisional. Teh Tambi jaman dulu, masih berbentuk daun kering, warna hitam, tidak ditambah dengan bumbu apapun. Rasanya luar biasa pahit tapi sepet dan tentu saja enak. Itulah kerinduan yang selalu menyembul, manakala meneguk teh, diseduh tanpa gula lebih nikmat.  
Berbeda dengan ujud teh sekarang. Tehnya sudah melalui proses di pabrik, lembut, dan warnanya hijau. Enak juga. Tapi tidak seenak teh hasil olahan ibu-ibu, dengan cara dimasak dengan kuali tanah. Rasanya murni teh pegunungan.

1 Agustus 2012

Incest


sumber gambar : uniqpost.com


Menyelami khasanah budaya nusantara sangat mengasyikkan. Anda akan bertatapan dengan karakter manusia yang beraneka ragam. Keragaman tingkah laku ini patut kita banggakan. Sebuah negeri yang sekarang sedang sakit, namun ternyata masih saja ada kelompok dalam masyarakat yang masih mampu menggunakan kearifan lokal untuk tidak larut dalam hiruk pikuk  peristiwa politik dan ekonomi. Budaya lokal yang masih diemban demi menjaga amanat nenek moyang.
Terinspirasi oleh sebuah novel “Incest (Kisah Kelam Kembar Buncing)”, karya I Wayan Artika, Kembar Buncing dibeberkan dalam bentuk cerita bersambung. Harian Bali Post, yang mempublikasikan cerbung, sempat memberhentikan cetakan akibat tekanan masyarakat. Penulis sendiripun, menurut penuturannya diusir dari desa. Karena membuka tradisi, yang oleh masyarakat masih dipersepsikan “rahasia”.