sumber gambar : history.howstuffworks.com |
Berdiri congkak, kokoh, dingin, menyeramkan. 8 menara
menjulang setinggi 30 meter menggapai awan. Dinding kokoh dan kusam
menggambarkan, bahwa karakter manusia yang membangunkan juga kusam dan kokoh,
tidak terjamah. Dikelilingi parit selebar 24 meter menambah keangkeran.
Awalnya hanyalah sebuah bangunan untuk bastile (yaitu
bangunan untuk menahan laju serdadu Inggris), tapi belakangan beralih fungsi
menjadi prodeo. Ia menjadi tempat penghuni musuh raja. Entah lawan atau kawan,
yang ada hanya mereka yang tak tunduk sabda raja, sudah pasti menjadi
penghuninya. Sabda raja adalah titah. Titah adalah perintah yang harus
dilaksanakan sesuai keinginan.
Bisa jadi Alcatraz kalah pamor, kalah angker, kalah sangar, dan
kalah bengis. Apalagi penjara di Indonesia. Sel-sel yang tersusun rapi di
penjara malah menjadi istana. Penghuni tidak menjadi miskin, tapi perut makin
gendut. Bahkan mungkin seliar-liarnya hutan tak kan menandingi buasnya
Bastille.
Bastille telah berumur 400 tahun lebih, dibangun tepatnya 22 April 1370. Sebuah bangunan yang semula diabadikan untuk mempertahankan diri, namun pada akhirnya menjadi musuh rakyat sendiri.
Adalah raja Perancis Louis XVI (23 Agustus 1754 – 21 Januari
1793), yang masih berkuasa saat itu, takluk dengan nafsu. Menghamburkankan kas
kerajaan, yang hanya digunakan untuk pesta pora keluarga kerajaan.
Louis XVI termasuk dalam silsilah dinasti Bourbon (abad
ke-13). Dalam sejarah tertulis bahwa trah Bourbon merupakan keluarga raja-raja
yang terkuat di Eropa. Silsilah Borbone menurunkan raja : Navvara, Perancis,
Spanyol dan sebagian Italia. Juan Carlos I (1975 – sekarang) juga masih dari
keturunan Bourbon).
Pada saat naik tahta raja Louis XVI pada adalah penguasa
yang dicintai rakyatnya. Namun karena kurang cakap dalam menjalankan roda
kerajaan pada akhirnya dibenci oleh rakyatnya sendiri. Ia memiliki istri yang
terkenal royal (untuk masa sekarang bisa disamakan dengan kalangan Jet Set)
bernama Marie Antoinette dan memiliki 4 oarang keturunan, yakni : Marie Therese
Charlotte, Louis Joseph Xavier Francois, Louis Charles dan Sophie Bearix.
Bau busuk tidak bisa merayap keluar, walupun sudah ditutup
serapat mungkin. Kebobrokan yang terjadi di Bastille, lama-kelamaan akan
menyeruap keluar. Api dalam sekam tak bisa dipadamkan.
Tanggal 14 Juli 1789 merupakan puncak kemarahan rakyat yang
ditandai dengan penyerbuan dan sekaligus meluluh lantahkan penjara Bastille. Hari itu pula merupakan
awal dimulainya revolusi perancis yang kelak juga menjadi inspirasi revolusi
disejumlah negara eropa dan juga revolusi industri. Sebuah era yang menandai
hidupnya demokratisasi dalam segala sendi kehidupan. Bastille seakan menjadi
hakim yang mewakili ketimpangan sosial. Tak jelas benar apakah revolusi di Iran dan China
terinspirasi dari bastille atau tidak. Bagaiamana dengan Indonesia ?
Revolusi di Perancis tak bisa dilepaskan dari sosok Napoleon
Bonaparte. Ia terlahir dari keluarga bangsawan, pada tanggal 15 Agustus 1769
disebuah pulau bernama Korsika. Kecerdasannya, membuat ia melesat cepat di
dunia militer. Hampir seluruh daratan eropa berada dalam genggamannya, meskipun
di akhir hidupnya mengalami kejadian yang tragis.
Tulisan lain dapat dilihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar